Kamis, 24 Oktober 2013

Cara mengambil kesimpulan penalaran deduktif :

  1. Silogisme
     Adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif yang disusun secara
     proporsi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Silogisme dibagi menjadi 3
     yaitu :
a.    Silogisme Kategorial
Adalah silogisme yang semua proporsinya merupakan kategorial. Proporsi itu dikenal dengan premis. Premis dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat) dan premis minor (premis yang termnya menjadi subyek). Yang menghubungkan kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh :
Semua hewan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Singa adalah hewan. (Premis Minor)
singa membutuhkan air. (Konklusi)

b.    Silogisme Hipotek
Adalah argumen yang premis mayornya berupa proporsi hipotek, sedangkan premis minornya adalah proporsi kategorik. Ada 4 macam tipe silogisme hipotek yaitu :
Ø  Silogisme hipotek yang premis minornya mengakui bagian antecedent. Contohnya : Jika panas saya naik mobil. (mayor)
        Sekarang panas. (minor)
        Saya naik mobil. (konklusi)
Ø  Silogisme hipotek yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya. Contoh :
Jika musim kemarau, tanah akan kering. (mayor)
Sekarang tanah tekah kering. (minor)
Musim kemarau telah datang. (Konklusi)
Ø  Silogisme hipotek yang premis minornya mengikari antecedent. Contoh :
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
Kegelisahan tidak akan timbul.
Ø  Silogisme hipotek yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya. Contoh :
Bila semua orang jahat, penjara akan penuh.
Penjara tidak akan penuh.
semua orang tidak jahat.

c.    Entimen
Adalah kesimpulan yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh :
Agassi menerima beasiswa karena dia mendapat IPK tertinggi dikampusnya.
Anda telah mendapatkan IPK tertinggi, karena itu Anda berhak menerima beasiswanya.

d.    Silogisme Disjungtif
Adalah silogisme yang premisn mayornya merupakan keputusan disjungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Ada 2 macam silogisme disjungtif yaitu :
Ø  Silogisme disjungtif dalam arti sempit berarti mayornya mempunyai alternatif kontradiktif. Contoh :
Afa pemberani atau penakut. (premis 1)
Ternyata Afa penakut. (premis 2)
Ia bukan pemberani. (Konklusi)
Ø  Silogisme disjungtif dalam arti luas berarti premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif. Contoh :
Agassi di stasiun atau di kampus. (premis 1)
Ternyata tidak di stasiun. (premis 2)
Agassi di kampus. (Konklusi)