- Silogisme
Adalah suatu proses penarikan
kesimpulan secara deduktif yang disusun secara
proporsi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Silogisme dibagi menjadi 3
yaitu :
proporsi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Silogisme dibagi menjadi 3
yaitu :
a.
Silogisme Kategorial
Adalah
silogisme yang semua proporsinya merupakan kategorial. Proporsi itu dikenal
dengan premis. Premis dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya
menjadi predikat) dan premis minor (premis yang termnya menjadi subyek). Yang menghubungkan
kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh :
Semua hewan
membutuhkan air. (Premis Mayor)
Singa
adalah hewan. (Premis Minor)
∴ singa
membutuhkan air. (Konklusi)
b.
Silogisme Hipotek
Adalah
argumen yang premis mayornya berupa proporsi hipotek, sedangkan premis minornya
adalah proporsi kategorik. Ada 4 macam tipe silogisme hipotek yaitu :
Ø
Silogisme hipotek yang premis minornya mengakui bagian
antecedent. Contohnya : Jika panas saya naik mobil. (mayor)
Sekarang panas. (minor)
∴ Saya
naik mobil. (konklusi)
Ø
Silogisme hipotek yang premis minornya mengakui bagian
konsekuennya. Contoh :
Jika
musim kemarau, tanah akan kering. (mayor)
Sekarang
tanah tekah kering. (minor)
∴ Musim
kemarau telah datang. (Konklusi)
Ø
Silogisme hipotek yang premis minornya mengikari
antecedent. Contoh :
Jika
politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
Politik
pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
Kegelisahan
tidak akan timbul.
Ø
Silogisme hipotek yang premis minornya mengingkari
bagian konsekuennya. Contoh :
Bila semua
orang jahat, penjara akan penuh.
Penjara
tidak akan penuh.
∴ semua
orang tidak jahat.
c.
Entimen
Adalah
kesimpulan yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh :
Agassi
menerima beasiswa karena dia mendapat IPK tertinggi dikampusnya.
Anda telah
mendapatkan IPK tertinggi, karena itu Anda berhak menerima beasiswanya.
d.
Silogisme Disjungtif
Adalah
silogisme yang premisn mayornya merupakan keputusan disjungtif sedangkan premis
minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu
alternatif yang disebut oleh premis mayor. Ada 2 macam silogisme disjungtif
yaitu :
Ø
Silogisme disjungtif dalam arti sempit berarti mayornya
mempunyai alternatif kontradiktif. Contoh :
Afa
pemberani atau penakut. (premis 1)
Ternyata
Afa penakut. (premis 2)
∴ Ia
bukan pemberani. (Konklusi)
Ø
Silogisme disjungtif dalam arti luas berarti premis
mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif. Contoh :
Agassi
di stasiun atau di kampus. (premis 1)
Ternyata
tidak di stasiun. (premis 2)
∴ Agassi
di kampus. (Konklusi)