Sabtu, 11 Oktober 2014

ETIKA BISNIS

    A. Lingkungan bisnis yang mempengaruhi Perilaku Etika
Sebelum membahas lebih jauh tentang etika bisnis, sebaiknya kita perlu mengetahui apa itu etika bisnis. Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.  Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan  individu,  perusahaan, industri dan juga masyarakat dimana kita menjalankan bisnis secara adil sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku etika dalam bisnis, diantaranya :
1)      Lingkungan Bisnis
Seringkali para eksekutif perusahaan dihadapkan pada suatu dilema yang menekannya, seperti misalnya harus mengejar kuota penjualan, menekan ongkos-ongkos, peningkatan efrisiensi dan bersaing. Dipihak lain eksekutif perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap masyarakat agar kualitas barang terjaga, harga barang terjangkau. Disini nampak terdapat dua hal yang bertentangan harus dijalankan misalnya, menekan ongkos dan efisiensi tetapi harus tetap meningkatkan kualitas produk. Eksekutif perusahaan harus pandai mengambil keputusan etis yang tidak merugikan perusahaan.
2)      Organisasi
Secara umum, anggota organisasi itu sendiri saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya (proses interaktif). Dilain pihak organisasi terhadap individu harus tetap berprilaku etis, misalnya masalah pengupahan, jam kerja maksimum.
3)      Individu
Seseorang yang memiliki filosofi moral, dalam bekerja dan berinteraksi dengan sesama akan berprilaku etis. Prinsip-prinsip yang diterima secara umum dapat dipelajari/diperoleh dari interaksi dengan teman, famili, dan kenalan. Dalam bekerja, individu harus memiliki tanggung jawab moral terhadap hasil pekerjaannya yang menjaga kehormatan profesinya. Bahkan beberapa profesi memiliki kode etik tertentu dalam pekerjaan.

   B. Saling ketergantungan antara bisnis dan masyarakat
Hubungan antara bisnis dan masyarakat memang tidak bisa dipisahkan.  Bisnis pasti berhubungan dengan ekonomi maka orang – orang yang terlibat didalamnya tidak jauh dari pelaku – pelaku ekonomi. Ada pihak yang berperan penting untuk keberhasilan dalam berbisnis diantaranya pelanggan, penyalur, pesaing, tenaga kerja dan pemegang saham.
Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis. Etika bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain :
1.      Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen
Seringnya hubungan yang dilakukan yaitu hubungan antara bisnis dengan langganan. Ini dikarenakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan berhubungan langsung dengan konsumen, maka etika harus dijaga dengan baik. Ada beberapa pergaulan dengan pelanggan, misalnya :
o   Kemasan yang berbeda – beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
o   Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga produsen perlu memberikan penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat di dalam produk itu.
o   Pemberian servis dan garansi adalah tindakan yang sesuai bagi suatu bisnis. Ini disebabkan jika produk yang dijual oleh konsumen ternyata sudah tidak layak, produsen harus mau memberikan produk lain sebagai gantinya.
2.      Hubungan dengan karyawan
Menjadi seorang manajer itu tidaklah mudah. Seorang manajer harus bisa bersosialisasi dan menjaga etika dengan bawahannya untuk bisa memajukan bisnis perusahaan. Ada beberapa pergaulan bisnis dengan karyawan yaitu :
·         Rekrutmen pegawai
·         Melakukan pelatihan
·         Melakukan promosi untuk kenaikan jabatan
·         Transfer
·         Penurunan jabatan (demosi)
·         PHK
Saat ini sering sekali dalam melakukan perekrutan, test yng diadakan hanyalah formalitas dan yang cenderung diterima adalah dari keluarga yang disebut juga sebagai KKN.
3.      Hubungan antar bisnis
Saat ini sudah banyak sekali perusahaan yang melakukan bisnis sejenis dengan para pesaingnya. Hubungan ini bisa terjadi dengan perusahaan pesaing itu sendiri, grosir, pengecer maupun distributor. Setiap perusahaan pasti mempunyai kepentingan sendiri untuk memajukan bisnisnya, dalam hal ini etika dalam bisnis sangat penting dijaga supaya menghasilkan persaingan yang sportif.
4.      Hubungan dengan investor
Investor didalam suatu perusahaan sangat berperan penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Investor membutuhkan informasi penting dari suatu perusahaan untuk bisa menanamkan modalnya, misalnya informasi laporan keuangan. Dalam pembuatan laporan keuangan harus benar – benar bisa bermanfaat untuk pengguna intern maupun ektsternal perusahaan. Perusahaan yang telah go public juga harus menjaga pemberian informasi yang jujur kepada calon investor maupun yang telah menjadi investornya, karena jika melakukan pemalsuan informasi akan sangat susah untuk mendapatkan hubungan baik dengan investor.
5.      Hubungan dengan lembaga – lembaga keuangan
Banyak sekali lembaga keuangan yang sudah berdiri, salah satunya adalah pajak dan hubungannya bersifat finansial. Laporan finasial berhubungan dengan laporan keuangan sehingga laporan keuangan harus disusun secara benar agar tidak terjadi penipuan informasi.

   C. Kepedulian pelaku bisnis terhadap etika
Pelaku bisnis harus bisa peduli dengan keadaan masyarakat agar hubungan bisnis tersebut lancar dan sesuai dengan yang diinginkan. Misalnya pada saat terjadi excess demand perusahaan bisa menjual pada tingkat harga yang tinggi, tetapi jangan sampai kesempatan ini digunakan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Jadi dalam keadaan excess demand perusahaan harus mempunyai kepedulian terhadap konsumen.

   D. Perkembangan dalam etika bisnis
Dalam perkembangannya banyak sekali pelaku bisnis yang tidak memperhatikan etika. Contoh yang nyata yaitu penipuan seperti dalam bisnis online yang saat ini sudah merajalela, mengurangi timbangan beras pada warung – warung kecil, dll. Menurut De George ada lima periode dalam perkembangan etika bisnis, yaitu :

a)      Situasi Dahulu : Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
b)      Masa Peralihan tahun 1960-an : ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis) serta penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.
c)      Etika Bisnis Lahir di AS tahun 1970-an : sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
d)     Etika Bisnis Meluas ke Eropa tahun 1980-an : di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN),
e)      Etika Bisnis menjadi Fenomena Global tahun 1990-an : tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Pada saat itu Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan pula International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.

   E. Etika bisnis dan Akuntansi
Dalam berbisnis ada etikanya seperti yang telah dijelaskan diatas, begitu juga dengan akuntansi. Membicarakan akuntansi pastinya akan ada profesi dari akuntnasi itu sendiri. Akuntan merupakan profesi dari akuntansi yang memiliki kewajiban mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Seorang akuntan terutama di Indonesia dalam menjalankan profesinya diatur oleh kode etik dari Ikatan Akuntansi Indonesia. Didalam kode etik tersebut diberikan pedoman untuk bagaimana berhubungan dengan klien, sesama anggota seprofesi dan dengan masyarakat. Salah satu jenis dari akuntan yaitu akuntan publik. Sebagai akuntan publik, haruslah menjaga profesionalismenya pada masyarakat untuk menjaga kepercayaan publik.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://winasr.blogspot.com/2013/10/perilaku-etika-dalam-bisnis.html
Rachmawati (25211713) 4EB01