Bila saya menjadi Menteri Koperasi terlebih
dahulu saya akan mencari tahu apa kendala - kendala yang di hadapi oleh koperasi.
Setelah itu saya akan mencari tahu apa kekurangan-kekurangan yang di hadapi
oleh koperasi, dari unit yang terkecil
sampai ke pusatnya. Baru setelah itu saya akan mencoba untuk memperbaiki segala
kekurangan yang ada di koperasi. Sebelumnya kita harus mengetahui apa tugas –
tugas dari menteri koperasi, karena tugas – tugas tersebut merupakan tanggung
jawab yang besar bagi seorang menteri koperasi. Tugas – tugasnya yaitu :
- Menetapkan kebijakan dibidang KUKM untuk mendukung pembangunan secara makro.
- Menetapkan pedoman untuk menentukan standar pelayanan minimum.
- Menyusun rencana nasional secara makro dibidang KUKM.
- Mebina dan mengawasi penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi pemberian pedoman, pelatihan, arahan, dan supervise dibidang KUKM.
- Mengatur penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan atas nama Negara dibidang KUKM.
- Menerapkan standar pemberian izin oleh daerah dibidang KUKM.
- Menerapkan kebijakan sistem informasi nasional dibidang KUKM.
- Menerapkan pedoman akuntansi KUKM.
- Menerapkan pedoman tata cara penyertaan modal pada KUKM.
- Memberikan dukungan dan kemudahan dalam pengembangan sistem.
- Memberikan dukungan dan kemudahan dalam kerja sama antar KUKM serta kerja sama dengan bidang lainnya.
Memang sangat banyak dan sulit untuk
menjalankannya, tapi jika saya menjadi menteri koperasi saya akan menjalankan
tugas – tugas tersebut sebagaimana mestinya agar koperasi di Indonesia ini
semakin maju dan semakin membantu masyarakat disekitarnya. Saya juga akan mendirikan
koperasi di daerah – daerah pedesaan, alasannya karena di daerah pedesaan
sangat kekurangan bantuan. Di pedesaan pun banyak menghasilkan makanan pokok
dan pangan lainnya.
Saya juga ingin memberikan pengarahan, pelatihan dan pendidikan terlebih
dahulu kepada anggota koperasi, agar mereka mempunyai skill yang bagus dan kompeten
dalam mengelola koperasi, karena mengelola koperasi itu tidaklah segampang yang
kita pikirkan, itu membutuhkan manajemen yang baik. Koperasi juga bisa membuka
lapangan pekerjaan untuk masyarakat, tentunya dengan kriteria tertentu.
Kelemahan koperasi Indonesia antara lain konflik
kepentingan sering terjadi antara pemilik organisasi dengan kepentingan mereka
yang mengontrol atau mengelola organisasi, padahal seharusnya kepentingan
anggota yang harus mendominasi usaha koperasi. Selain itu keterbatasan modal
juga mempengaruhi, seperti yang kita tahu kalau koperasi pada umumnya didirikan
oleh masyarakat ekonomi lemah sehingga modal dari simpanan pokok, simpanan
wajib dan simpanan sukarela yang terkumpul jumlahnya terbatas. Kelemahan ini
dapat diatasi dengan meningkatkan kesadaran dan tingkat kedisiplinan anggota
memenuhi kewajibannya dalam membiayai koperasi.
Kemampuan manajemen koperasi yang buruk juga
menjadi kelemahan koperasi. Pengelolaan koperasi yang buruk tidak akan
memberikan keuntungan bagi anggotanya. Hal ini dapat diatasi dengan mengikut
sertakan pengurus dalam pendidikan dan pelatihan koperasi. Selain kelemahan
tersebut ada dua kelemahan lagi yaitu pengawasan yang lemah terhadap koperasi. Pengelolaan
koperasi tidak bisa total dalma mengawasi anggotanya. Misalnya dalam contoh hal
peminjaman modal, koperasi tidak bisa mengawasi langsung modal itu digunakan
untuk apa. Bisa saja peminjam modal menyalahgunakan uang koperasi tersebut dan
merugikan orang banyak.
Kelemahan selanjutnya yaitu rasa
ketidakjujuran. Anggota koperasi diberikan kepercayaan penuh oleh pihak
koperasi. Setiap anggota koperasi, terutama anggota yang meminjam modal
koperasi bebas meminjamkan modal pinjaman itu sesuai dengan usaha yang akan
dijalankannya.
Namun banyak sekali anggota koperasi yang
tidak jujur. Ketidakjujuran ini akan mengakibatkan kinerja koperasi menjadi
lemah. Karena rasa kepercayaan antara pengelola dengan anggota menjadi
berkurang. Selama ini koperasi memang dibangun dengan rasa saling percaya dan
demokratis. Semua komponen dalam koperasi (baik pengelola, anggota dan penanam
modal) harus bergerak bersama dalam memajukan koperasi. Ketiga komponen
tersebut haruslah jujur dalam menjalankan kepercayaan koperasi, karena jika
tidak mereka tidak akan mendapatkan manfaat dan keuntungan dari koperasi yang
diikutinya. Maka sebab itu kejujuran merupakan hal yang sangat penting dalam
mengembangkan koperasi.
Pemasalahan koperasi ada yang termasuk masalah
internal dan masalah ekternal. Masalah internalnya yaitu :
- Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas.
- Pengurus koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini menimbulkan akibat bahwa focus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan.
- Administrasi kegiatan-kegiatan belum memenuhi standar tertentu sehingga menyediakan data untuk pengambilan keputusan tidak lengkap; demikian pula data statistis kebanyakan kurang memenuhi kebutuhan.
- Kebanyakan anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi di lain pihak anggota banyak berhutang kepada koperasi.
- Dengan modal usaha yang relative kecil maka volume usaha terbatas; akan tetapi bila ingin memperbesar volume kegiatan, keterampilan yang dimiliki tidak mampu menanggulangi usaha besar-besaran; juga karena insentif rendah sehingga orang tidak tergerak hatinya menjalankan usaha besar yang kompleks.
Sedangkan permasalahan Eksternalnya yaitu :
1. Bertambahnya
persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha
yang sedang ditangani oleh koperasi.
2. Karena dicabutnya
fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan usahanya
dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu disalurkan
oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa mencari
sendiri.
3. Tanggapan
masyarakat sendiri terhadap koperasi; karena kegagalan koperasi pada waktu yang
lalu tanpa adanya pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan
ketidakpercayaan pada masyarakat tentang pengelolaan koperasi.
4. Tingkat harga
yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarangtidak dapat
dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.
Masalah – masalah tersebut yang harus saya
tanggulangi jika saya menjadi menteri koperasi. Yang pertama saya lakukan
adalah meningkatkan partisipasi anggota. Partisipasi merupakan faktor yang
paling penting dalam mendukung keberhasilan atau pengembangan koperasi. Peningkatan
partisipasi akan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab serta semangat dan
efektifitas kerja. Tanpa partisipasi, anggota koperasi tidak akan dapat bekerja
secara efisien dan efektif. Yang terakhir yaitu manajemen koperasi, manajemen
sangat diperlukan dalam pengelolaan koperasi baik dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan pengawasan. Manajemen koperasi
sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan yang tetap. Apabila seluruh
kegiatan koperasi berjalan teratur dan telah adanya pembagian tugas yang baik
dan benar maka dasar manajemen koperasi sudah berjalan baik, tinggal
melanjutkannya hingga pengambilan keputusan yang tepat dalam mempertahankan dan
membangun koperasi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar