Minggu, 21 Oktober 2012

Andai Saya menjadi Menteri Koperasi Indonesia



Bila saya menjadi Menteri Koperasi terlebih dahulu saya akan mencari tahu apa kendala - kendala yang di hadapi oleh koperasi. Setelah itu saya akan mencari tahu apa kekurangan-kekurangan yang di hadapi oleh  koperasi, dari unit yang terkecil sampai ke pusatnya. Baru setelah itu saya akan mencoba untuk memperbaiki segala kekurangan yang ada di koperasi. Sebelumnya kita harus mengetahui apa tugas – tugas dari menteri koperasi, karena tugas – tugas tersebut merupakan tanggung jawab yang besar bagi seorang menteri koperasi. Tugas – tugasnya yaitu :
  1. Menetapkan kebijakan dibidang KUKM untuk mendukung pembangunan secara makro.
  2.  Menetapkan pedoman untuk menentukan standar pelayanan minimum. 
  3. Menyusun rencana nasional secara makro dibidang KUKM.
  4. Mebina dan mengawasi penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi pemberian pedoman, pelatihan, arahan, dan supervise dibidang KUKM. 
  5. Mengatur penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan atas nama Negara dibidang KUKM. 
  6. Menerapkan standar pemberian izin oleh daerah dibidang KUKM. 
  7. Menerapkan kebijakan sistem informasi nasional dibidang KUKM.
  8.  Menerapkan pedoman akuntansi KUKM. 
  9. Menerapkan pedoman tata cara penyertaan modal pada KUKM.
  10. Memberikan dukungan dan kemudahan dalam pengembangan sistem. 
  11. Memberikan dukungan dan kemudahan dalam kerja sama antar KUKM serta kerja sama dengan bidang lainnya.
Memang sangat banyak dan sulit untuk menjalankannya, tapi jika saya menjadi menteri koperasi saya akan menjalankan tugas – tugas tersebut sebagaimana mestinya agar koperasi di Indonesia ini semakin maju dan semakin membantu masyarakat disekitarnya. Saya juga akan mendirikan koperasi di daerah – daerah pedesaan, alasannya karena di daerah pedesaan sangat kekurangan bantuan. Di pedesaan pun banyak menghasilkan makanan pokok dan pangan lainnya.
Saya juga ingin memberikan  pengarahan, pelatihan dan pendidikan terlebih dahulu kepada anggota koperasi, agar mereka mempunyai skill yang bagus dan kompeten dalam mengelola koperasi, karena mengelola koperasi itu tidaklah segampang yang kita pikirkan, itu membutuhkan manajemen yang baik. Koperasi juga bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat, tentunya dengan kriteria tertentu.
Kelemahan koperasi Indonesia antara lain konflik kepentingan sering terjadi antara pemilik organisasi dengan kepentingan mereka yang mengontrol atau mengelola organisasi, padahal seharusnya kepentingan anggota yang harus mendominasi usaha koperasi. Selain itu keterbatasan modal juga mempengaruhi, seperti yang kita tahu kalau koperasi pada umumnya didirikan oleh masyarakat ekonomi lemah sehingga modal dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela yang terkumpul jumlahnya terbatas. Kelemahan ini dapat diatasi dengan meningkatkan kesadaran dan tingkat kedisiplinan anggota memenuhi kewajibannya dalam membiayai koperasi.
Kemampuan manajemen koperasi yang buruk juga menjadi kelemahan koperasi. Pengelolaan koperasi yang buruk tidak akan memberikan keuntungan bagi anggotanya. Hal ini dapat diatasi dengan mengikut sertakan pengurus dalam pendidikan dan pelatihan koperasi. Selain kelemahan tersebut ada dua kelemahan lagi yaitu pengawasan yang lemah terhadap koperasi. Pengelolaan koperasi tidak bisa total dalma mengawasi anggotanya. Misalnya dalam contoh hal peminjaman modal, koperasi tidak bisa mengawasi langsung modal itu digunakan untuk apa. Bisa saja peminjam modal menyalahgunakan uang koperasi tersebut dan merugikan orang banyak.
Kelemahan selanjutnya yaitu rasa ketidakjujuran. Anggota koperasi diberikan kepercayaan penuh oleh pihak koperasi. Setiap anggota koperasi, terutama anggota yang meminjam modal koperasi bebas meminjamkan modal pinjaman itu sesuai dengan usaha yang akan dijalankannya.
Namun banyak sekali anggota koperasi yang tidak jujur. Ketidakjujuran ini akan mengakibatkan kinerja koperasi menjadi lemah. Karena rasa kepercayaan antara pengelola dengan anggota menjadi berkurang. Selama ini koperasi memang dibangun dengan rasa saling percaya dan demokratis. Semua komponen dalam koperasi (baik pengelola, anggota dan penanam modal) harus bergerak bersama dalam memajukan koperasi. Ketiga komponen tersebut haruslah jujur dalam menjalankan kepercayaan koperasi, karena jika tidak mereka tidak akan mendapatkan manfaat dan keuntungan dari koperasi yang diikutinya. Maka sebab itu kejujuran merupakan hal yang sangat penting dalam mengembangkan koperasi.
Pemasalahan koperasi ada yang termasuk masalah internal dan masalah ekternal. Masalah internalnya yaitu :
  1. Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas. 
  2. Pengurus koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini menimbulkan akibat bahwa focus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan.
  3.  Administrasi kegiatan-kegiatan belum memenuhi standar tertentu sehingga menyediakan data untuk pengambilan keputusan tidak lengkap; demikian pula data statistis kebanyakan kurang memenuhi kebutuhan.
  4.  Kebanyakan anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi di lain pihak anggota banyak berhutang kepada koperasi.
  5.  Dengan modal usaha yang relative kecil maka volume usaha terbatas; akan tetapi bila ingin memperbesar volume kegiatan, keterampilan yang dimiliki tidak mampu menanggulangi usaha besar-besaran; juga karena insentif rendah sehingga orang tidak tergerak hatinya menjalankan usaha besar yang kompleks.
Sedangkan permasalahan Eksternalnya yaitu :
1.      Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi.
2.      Karena dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa mencari sendiri.
3.      Tanggapan masyarakat sendiri terhadap koperasi; karena kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa adanya pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan pada masyarakat tentang pengelolaan koperasi.
4.      Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarangtidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.
Masalah – masalah tersebut yang harus saya tanggulangi jika saya menjadi menteri koperasi. Yang pertama saya lakukan adalah meningkatkan partisipasi anggota. Partisipasi merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung keberhasilan atau pengembangan koperasi. Peningkatan partisipasi akan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab serta semangat dan efektifitas kerja. Tanpa partisipasi, anggota koperasi tidak akan dapat bekerja secara efisien dan efektif. Yang terakhir yaitu manajemen koperasi, manajemen sangat diperlukan dalam pengelolaan koperasi baik dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan pengawasan. Manajemen koperasi sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan yang tetap. Apabila seluruh kegiatan koperasi berjalan teratur dan telah adanya pembagian tugas yang baik dan benar maka dasar manajemen koperasi sudah berjalan baik, tinggal melanjutkannya hingga pengambilan keputusan yang tepat dalam mempertahankan dan membangun koperasi.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar